Memaparkan catatan dengan label ramadhan. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label ramadhan. Papar semua catatan

10 Ogos 2010

Panduan Singkat Berpuasa Ramadhan

Berikut ini adalah petunjuk singkat mengenai puasa yang meliputi : Segi hukumnya, golongan manusia dalam soal puasa, hal-hal yang membatalkan puasa dan beberapa keutamaannya.

  • Puasa adalah ibadah yang dilaksanakan dengan jalan meninggalkan segala yang menyebabkan batalnya puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
  • Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung, sebagaimana sabda Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,"Islam itu didirikan di atas lima perkara; Bersaksi tiada sesembahan yang hak melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad itu utusan Allah, mendirikan shalat, mengeluarkan zakat, puasa Ramadhan dan berhaji ke Baitullah." (Muttafaq 'alaih)

Golongan Manusia dalam Berpuasa.

  1. Puasa diwajibkan kepada setiap muslim, baligh, mampu dan bukan dalam keadaan musafir (bepergian).
  2. Orang kafir tidak diwajibkan berpuasa dan jika ia masuk Islam tidak diwajibkan mengqadha’ (mengganti) puasa yang ditinggalkannya selama ia belum masuk Islam.
  3. Anak kecil di bawah usia baligh tidak diwajibkan berpuasa, tetapi dianjurkan untuk dibiasakan berpuasa.
  4. Orang gila tidak wajib berpuasa dan tidak dituntut untuk mengganti puasa dengan memberi makan, walau pun sudah baligh. Begitu pula orang yang kurang akalnya dan orang pikun.
  5. Orang yang sudah tidak mampu untuk berpuasa disebabkan penyakit, usia lanjut, sebagai pengganti puasa ia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin (membayar fidyah).
  6. Bagi seseorang yang sakit dan penyakitnya masih ada kemungkinan untuk dapat disembuhkan, jika ia merasa berat untuk menjalankan puasa, maka dibolehkan baginya tidak berpuasa, tetapi harus mengqadha'nya setelah sembuh.
  7. Wanita yang sedang hamil atau sedang menyusui jika dengan puasa ia merasa khawatir terhadap kesehatan dirinya dan anaknya, maka dibolehkan tidak berpuasa dan kemudian mengqadha'nya di hari yang lain.
  8. Wanita yang sedang dalam keadaan haidh atau dalam keadaan nifas, tidak boleh berpuasa dan harus mengqadha'nya pada hari yang lain.
  9. Orang yang terpaksa berbuka puasa karena hendak menyelamatkan orang yang hampir tenggelam atau terbakar, maka ia mengqadha' puasa yang ditinggalkan itu pada hari yang lain.
  10. Bagi musafir boleh memilih antara berpuasa dan tidak berpuasa. Jika memilih tidak berpuasa, maka ia harus mengqadha'nya di hari yang lain. Hal ini berlaku bagi musafir sementara, seperti keluar untuk melaksanakan umrah, atau musafir tetap, seperti pemandu trak & bas (luar daerah), maka bagi mereka boleh tidak berpuasa selama mereka tinggal di daerah (negeri) orang lain dan harus mengqadha'nya.

Beberapa Rukhsah yang Tidak Membatalkan Puasa.
  • Jika seseorang melakukan sesuatu perbuatan yang membatalkan puasa disebabkan lupa atau tidak mengerti atau pun tidak sengaja, maka puasanya tidak batal. Berdasarkan ayat,
  1. "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah." (QS. al-Baqarah : 286)
  2. "Dan tiada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) adalah yang disengaja di hatimu." (QS. al-Ahzab : 5)
  • Jika orang yang sedang berpuasa makan dan mimun karena ia yakin bahwa matahari telah terbenam, maka puasanya tidak batal; dan tidak batal pula puasa orang yang makan dan minum karena yakin bahwa fajar belum terbit (padahal yang sebenarnya waktu sahur telah habis).
  • Jika orang yang sedang berpuasa berkumur, lalu masuk sebahagian air ke dalam tenggorokannya tanpa sengaja, maka puasanya tidak batal. Dan tidak batal puasa seseorang yang ketika tidur bermimpi (hingga keluar mani), karena tidak ada nash yang menyatakan hal tersebut batal.

Hal-hal yang membatalkan puasa ada lapan :

  1. Melakukan jima' (hubungan intim suami istri) pada siang hari Ramadhan bagi yang sedang berpuasa, maka wajib mengqadha' puasanya dan membayar kafarah mughallazhah (denda berat) yaitu dengan memerdekakan seorang hamba sahaya. Jika tidak mendapatkan hamba sahaya maka wajib baginya berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Dan jika tidak mampu, maka ia berkewajiban memberi makan enam puluh orang miskin.
  2. Mengeluarkan air mani dengan cara onani atau masturbasi, mencium, memeluk, merangkul dan lain-lainnya.
  3. Makan minum atau menghisap sesuatu, baik yang bermanfaat atau yang berbahaya seperti rokok.
  4. Menyuntikkan obat yang dapat mengenyangkan dan dapat menahan rasa lapar, karena melakukan itu berarti sama dengan minum. Sedang menyuntikkan obat yang tidak mengenyangkan, maka hal tesebut tidak membatalkan puasa, walaupun disuntikkan pada otot atau urat nadi, baik terasa di kerongkongan atau tidak.
  5. Keluar darah haidh dan nifas
  6. Mengeluarkan darah dengan jalan hijamah (membekam) atau yang serupa. Sedang keluar darah dengan sendirinya atau karena mencabut gigi dan yang semisalnya, tidak membatalkan puasa, karena hal tersebut tidak termasuk dalam pengertian hijamah.
  7. Muntah disengaja, tetapi jika muntah tanpa disengaja atau dibuat-buat, maka tidak batal puasanya.
  8. Transfusi darah sebagai pengganti darah yang keluar, seperti seseorang yang sedang berpuasa terluka (kecelakaan dan sejenisnya) yang mengakibatkan keluarnya darah.

Beberapa Petunjuk Berkenaan dengan Masalah Puasa

  • Seorang yang dalam keadaan junub tetap harus berniat puasa, meskipun ia mandi janabah setelah terbit fajar (Subuh).
  • Wanita yang suci dari haidh sebelum fajar tiba (bulan Ramadhan), maka wajib berpuasa walaupun ia mandi besar setelah terbit fajar.
  • Seseorang yang sedang berpuasa dibolehkan mencabut gigi, mengobati luka atau menggunakan obat tetes mata/telinga.
  • Diperbolehkan bagi yang sedang berpuasa untuk bersiwak, baik diwaktu pagi maupun siang hari, bahkan itu termasuk sunnah Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam.
  • Untuk mengurangi rasa panas dan dahaga dibolehkan menggunakan AC atau air dingin untuk membasahi kepala.
  • Bagi penderita sesak nafas meskipun sedang berpuasa diperbolehkan menyembur mulut dengan sesuatu (berupa udara/gas) yang dapat melonggarkan pernafasan.
  • Orang yang sedang berpuasa diperbolehkan membasahi bibir dengan air bila terasa kering dan juga diperbolehkan berkumur-kumur namun dengan syarat tidak tertelan.
  • Disunnahkan mengakhirkan sahur, hingga menjelang Fajar dan segera berbuka setelah matahari terbenam (Maghrib).Diutamakan berbuka dengan kurma rutab (kurma yang masak), jika tidak ada rutab dengan kurma yang lain, dan jika tidak ada kurma boleh berbuka denga apa saja yang halal atau berbuka dengan minum air apabila tidak menjumpai makanan.
  • Orang yang sedang berpuasa sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, seperti solat sunnah, membaca al- Qur'an, berzikir dan bersedekah.
  • Bagi yang sedang berpuasa tetap diharuskan menjaga dan mengamalkan kewajiban-kewajiban yang lain serta menjauhi perbuatan-perbuatan haram. Hendaknya ia menjaga solat dengan menjalankannya tepat pada waktunya dan berjama’ah di masjid bagi kaum lelaki.
  • Hendaknya selalu menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan tercela yang dapat menghapus pahala puasa seperti : Berdusta, berbuat curang, menipu, riba, berbicara yang haram dan sebagainya.

Keutamaan Puasa Ramadhan

  • Dengan puasa Ramadhan Allah mengampuni dosa orang yang berpuasa dan memaafkan semua kesalahannya, Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
  1. "Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu". (HR. al-Bukhari dan Muslim).
  • Puasa Ramadhan tidak terhingga pahalanya, karena orang yang berpuasa akan mendapatkan pahala tanpa batas. Setiap muslim amalannya akan diberi ganjaran sebesar 10 hingga 700 kali ganda, kecuali puasa. Firman Allah di dalam hadis qudsi,
  1. “...Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan mengganjarnya, ia menahan nafsu dan makan karena-Ku.” (HR. Muslim) *
  • Puasa dapat membuka pintu syafa’at nanti pada hari Kiamat. Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesunggunya puasa dan bacaan al-Qur’an memberi syafa’at kepada pelakunya pada hari Kiamat. Puasa berkata, ”Ya Tuhanku aku telah menahan hasrat makan dan syahwatnya, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Berkata pula al-Qur’an, ”Wahai Tuhanku, aku telah menghalanginya dari tidur untuk qiyamullail, maka berilah aku izin untuk memberikan syafa’at kepadanya. Nabi bersabda, ”Maka keduanya diberikan izin untuk memberi syafaat.” (HR. Ahmad).

Segala puji hanya bagi Allah, selawat dan salam semoga sentiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad sallallahu ‘alaihi wasallam, beserta para keluarga dan sahabatnya. Amin.

Something To Think About For This Coming Ramadhan

Thank you to the original writer...

Ramadhan Fallacy

1. I have been to many countries and observed that the custom of iftar (berbuka puasa) at hotel or restaurant only prevails in Malaysia. I do not know how and when this phenomenon started.

2. When I was attached to sales / marketing section some time ago, I had to make sure that all the company customers were invited to at least one session of iftar at hotel. If I was late to invite them or missed any one of them, they unashamedly asked me when their turn would be.

3. The cost per person is never less than RM60 while the food were just normal food that may cost in total RM10 if bought from the Ramadhan food stall. Think of mee goreng, karipap and air bandung. In fact, most of the times, the guests would not eat much.

4. The hotels are making huge profit during Ramadhan. The fasting Muslims contribute to this huge profit when rightfully they should be channeling the money to the more needy ones especially during Ramadhan. Spending RM60 per person for iftar goes against the very spirit of Ramadhan.

5. When Ramadhan should be the time for us to learn to be thrifty and to share with the less fortunate both emotionally and physically, we do the exact opposite. We even take for granted the halalness of the food that we take for iftar. Even worse, we invite others to join in the syubahat.

6. Most of the time, when we take iftar at hotel or restaurant, we miss to pray Maghrib on time. We will be too consumed with the food and the guests or spending long time queuing for the food. By the time we decide to pray, the small prayer room arranged by the hotel or the restaurant will be pack with the guests. By the time our turn to pray, it is almost Isha'.

7. Most of the time too, we will miss the Terawih prayer as the chatting and socializing will continue until the last meal is served. Some of us do plan to perform solat Terawih later at home during this particular night, but by the time we reach home, we are just too tired and directly go to sleep.

8. Nothing good is realized by having iftar at hotel or restaurant. This phenomenon defeats the very essence of Ramadhan in every single aspect. The better way to have iftar is either at home with the family members or friends or at functions that are laced with Islamic itineraries, or better still, at mosques.

Allahualam.

27 Ogos 2009

Ketam

  1. Bukan aku nak cerita pasal lauk berbuka, tapi aku cuma nak berkongsi mengenai apa yang aku nampak tiap-tiap kali bulan Ramadhan.
  2. Tak dinafikan memang baik untuk ibu bapa membawa anak-anak ke masjid dan surau untuk solat terawih.
  3. Namun kerapkali aku lihat anak-anak dibiarkan bermain tanpa pengawasan ibu bapa sehingga mengganggu jemaah lain untuk beribadah.
  4. Aku tak salahkan anak-anak tersebut, cuma aku terkilan dengan sikap ibu bapa yang demikian.
  5. Setelah aku ingat kembali, aku memang tak pernah bermain-main di surau semasa solat terawih semasa aku kecil dahulu.
  6. Bukan aku mengatakan aku budak yang baik, cuma aku tak pernah ke surau untuk terawih semasa aku sekolah rendah.
  7. Aku cuma berterawih setelah aku belajar cara-cara solat terawih semasa aku di sekolah menengah.
  8. Pokok pangkalnya, kalau anak itu belum mumaiyyiz, harapnya ibu atau bapa ada bersama dengan anak supaya dapat memimpin anak tersebut.

21 Ogos 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Ramadhan tiba lagi. Tapi kali ini, berbeza daripada Ramadhan sebelum ini kerana ini adalah kali kedua Ramadhanku sebagai seorang suami dan kali pertama Ramadhanku sebagai seorang bapa. Aku mengucapkan Salam Ramadhan kepada semua, semoga Ramadhan ini bukanlah Ramadhan yang terakhir untuk kita dan semoga Ramadhan kali ini lebih baik berbanding Ramadhan yang lepas, InsyaAllah.

2007 - 1
2008 - 2
2009 - 3
2010 - 4?

p/s : agak suram Ramadhan kali ini kerana kembalinya ke Rahmatullah nenda tercinta. pada bulan 4 yang lalu. sementelah pula minggu lepas aku bermimpi arwah nenekku.

24 September 2008

Penang Street Senawang

Dah nak abis puasa, baru la berpeluang berbuka puasa berdua di luar. Lokasi pilihan, Penang Street Taipan Senawang. Antara menu yang menjadi pilihan kami :

nasi goreng yang kaya dengan udang, kepak ayam goreng, hirisan timun & tomato

mihun kari, penang style (agaknya la)

belacan fried chicken wing (patut la asyik bersin je lepas makan)

kena ada sayur sikit, tauge dengan hirisan ayam

drinks, red detox (watermelon+tomato juice) & cincau

lepas berbuka, terus menuju ke aeon seremban 2. parking penuh, tapi ada orang yang sengal yang menyusahkan orang lain.

nak pakai kete besar tapi nak parking pun tak pandai. aiyo!

Ada saper-saper yang kenal tuan punya kete ni? Tolong la bagitau dia yang cara dia parking kete sangat menyusahkan orang lain. terima kasih.

10 September 2008

.: Lailatul Qadar :.

"Lepas basuh pinggan, ikut Abah pergi masjid," kata Abah separuh memerintah.

Aku memandang kepada Emak. Emak angguk sahaja. Maksudnya emak mahu aku ikut Abah solat subuh ke masjid. Jangan melawan.

Nampaknya, aku kena batalkan niat untuk sambung tarik gebar selepas kenyang bersahur.

Aku bonceng di belakang. Kami tidak pakai helmet. Kopiah sahaja.

Ganjil. Dalam cahaya suram menjelang subuh, aku lihat kubah masjid berada di tanah. Bukan di bumbung masjid. Ajaib.

Abah macam tidak nampak keganjilan itu. Aku cuit bahu dia dan tunjukkan ke arah kubah yang berada di tanah. Mungkin kubah itu tengah sujud fikir aku.

"Kenapa?" tanya Abah.

"Lailatuqadar," kata aku dengan jari masih menunjuk kepada kubah.

"Kepala otak engkau. Berapa lama engkau tak ke masjid?"

Tidak pasal-pasal aku kena marah. Rosak pengalaman suci aku ini.

"Diorang tengah renovate masjid la. Bumbung masjid bocor.. pasal tu kubah tu dorg angkat letak kat tanah..Bodoh," sambung Abah memaki lagi.

Kalau emak ada di sini tentu dia angguk sahaja. Terima sahajalah. Jangan melawan. Kadang-kadang Abah lupa yang aku tidak duduk kampung lagi. Aku cuma pulang untuk cuti raya.


p/s : 1st time aku baca, buat aku gelak guling2... orang lain pun tengok aku lain macam je... tapi serius, memang lawak...

09 September 2008

Andai Ini Ramadhan Terakhir

wahai dikau...renunglah engkau akan nasib diri
wahai qalbu...sedarkah engkau akan gerak hati
wahai aqal...terfikirkah engkau akan apa yang bakal terjadi

andai ini merupakan Ramadhan yang terakhir kali buatmu
sekujur jasad yang bakal berlalu pergi
tatkala usia bernoktah di penghujung kehidupan duniawi
pabila tiba saat tepat seperti yang dijanji Ilahi
kematian...adalah sesuatu yang pasti

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu siangnya engkau sibuk berzikir
biarpun anak tekak kering kehausan air
tentu engkau tak akan jemu melagukan syair rindu
mendayu..merayu...kepada-NYA Tuhan yang satu

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu solatmu kau kerjakan di awal waktu
solat yang dikerjai...
sungguh khusyuk lagi tawadhu'
tubuh, minda, dan qalbu...
bersatu memperhamba diri
mengadap Rabbul Jalil...
menangisi kecurangan janji

"innasolati wanusuki wamahyaya wamamati lillahirabbil 'alamin"

[sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku, dan matiku... kuserahkan hanya kepada Allah Tuhan seru sekelian alam]

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tidak akan kau persiakan walau sesaat yang berlalu
setiap masa tak akan dipersia begitu saja
di setiap kesempatan juga masa yang terluang
alunan Al-Quran bakal kau dendang...bakal kau syairkan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu malammu engkau sibukkan dengan pesta-pestaan
berterawih...berqiamullail...bertahajjud...
mengadu...merintih...meminta belas kasih

"sesungguhnya aku tidak layak untuk ke syurga-MU tapi...aku juga tidak sanggup untuk ke neraka-MU"

oleh itu duhai Ilahi...
kasihanilah daku hamba-MU ini

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu dirimu tak akan melupai mereka yang tersayang
ayuh ke mari kita meriahkan Ramadhan
kita buru...kita cari...suatu malam idaman
yang lebih berkat dari seribu bulan

andai kau tahu ini Ramadhan terakhir
tentu engkau bakal bersedia batin dan zahir
mempersiap diri...rohani dan jasmani
menanti-nanti jemputan Izrail
di kiri dan kanan ...lorong-lorong redha Ar-Rahman

duhai Ilahi....
andai ini Ramadhan terakhir buat kami
jadikanlah ia Ramadhan paling bererti...paling berseri...
menerangi kegelapan hati-hati kami
menyuluhi diri ke jalan menuju redha serta kasih sayang mu Ya Ilahi...
semoga bakal mewarnai kehidupan kami di sana nanti

08 September 2008

Ramadhan Tiba Lagi

Ramadhan tiba lagi. Tapi kali ini, agak berbeza kerana ini adalah kali pertama Ramadhanku sebagai seorang suami. Apapun, aku mengucapkan Salam Ramadhan kepada semua, semoga Ramadhan ini bukanlah Ramadhan yang terakhir untuk kita dan semoga Ramadhan kali ini lebih baik berbanding Ramadhan yang lepas, InsyaAllah.

11 Oktober 2007

29 Ramadhan 1428 H

Today is the second last day of Ramadhan. Some of us is already in Raya mode, including yours truly. Hari ni pun aku dah mula bercuti, sehinggalah 22 Oktober nanti. This year, my parents and I will be going back to Raub after the Solat Aidilfitri. We will be back home on the 2nd day of Raya, since my 1st & 3rd brother will be back in Kuantan on 14 October. If any of you happen to be around Kuantan on Hari Raya, do make yourself free and come to my house. Duit raya will be given to children under 12 years old only. Thank you.

28 September 2007

9 Adab- adab Ketika Berpuasa

Sesetengah daripada adab-adab yang baik bagi menambahkan kesempurnaan dan pahala puasa ialah:
  1. Jangan banyak berludah.
  2. Jangan membuang masa dengan berbual kosong, main terup, main dam dan sebagainya.
  3. Menghindarkan diri daripada melihat perkara-perkara yang haram.
  4. Menjauhkan diri daripada sebarang pendengaran yang haram.
  5. Jangan mengeluarkan perkataan-perkataan yang mencarut atau kotor.
  6. Menjaga tangan dari melakukan perbuatan haram dan menahan kaki daripada berjalan ke tempat maksiat.
  7. Jangan berlebih-lebihan makan dan minum ketika berbuka puasa.
  8. Jangan boros dalam perbelanjaan makan minum dan sebagainya.
  9. Jangan banyak tidur, terutamanya waktu siang hari.
Dipetik dari www.jais.net.my/ramadhan/main.php

21 September 2007

Bazar Ramadhan

Bulan Ramadhan tidak sah tanpa bazar Ramadhannya. Apa yang aku tahu, tiap-tiap tahun bazar Ramadhan akan penuh, tak kira pengunjungnya berpuasa, tak berpuasa, tak boleh puasa atau memang tak diwajibkan puasa. Kalau di Kuantan, bazar Ramadhan yang paling popular adalah di Stadium Darul Makmur dan di Masjid Negeri. Antara juadah berbuka yang paling istimewa ialah Murtabak Mengkasar (belilah yang asli!), gulai kawah, ayam golek dan bubur lambuk.

Tapi yang aku nak ceritakan ialah bazar Ramadhan yang paling istimewa, yang tidak dibuka untuk orang awam. Penjualnya pula adalah orang yang berada disekeliling kita. Bazar ini hanya dibuka pada waktu pejabat sahaja? Dah dapat teka bazar Ramadhan di mana yang aku nak ceritakan?

Orang perempuan lah yang paling sibuk di bulam Ramadhan. Masing-masing menonjolkan bakat untuk menjadi peniaga. Sebut apa sahaja, pasti semua ada dijual. Kasut, beg tangan, cadar, kuih-muih, lauk-pauk berbuka sehinggalah mengambil tempahan menjahit baju. Ini situasi di tempat kerja aku. Tempat lain, tak tahu la pula.

Di tempat aku ni, tiap-tiap hari akan ada bekalan dadih. Setiap hari perasanya berlainan. Mangga, blueberry, mocha, semuanya ada. Lauk berbuka, samada ikan atau ayam percik. Kuih-muih dan kerepek, jangan cakap lah. Sebelum Ramadhan lagi promosi sudah dijalankan.

Aku? Kadang-kadang aku beli, kadang-kadang tak. Aku menjual? :-) biskut bawang adalah, setengah kilo RM 7. Nak tempah? ;-)

Blogged with Flock

10 Senarai Semak Persiapan & Perlaksanaan Puasa

  1. Niatkan rasa sukacita kita dalam hati akan kedatangan bulan suci Ramadhan, “Barang siapa yang dihatinya merasa gembira akan kedatangan bulan Ramadhan, maka Allah haramkan jasadnya untuk masuk neraka” – Al-hadith.
  2. Memohon ma’af kepada kedua orang tua, suami/isteri, anak, saudara dan para sahabat atau kerabat anda, dimana setiap hari anda berhubungan dengannya, lupakan kesalahan saudara Muslim anda yang pernah terjadi selama anda berhubungan.
  3. Bersihkan pakaian taqwamu dari hadas, najis mahupun penyakit hati (iri, dengki, hasad, hasut, tamak, haloba, sombong, mencela, dendam,berbohong) sebelum, ketika menjalankan ibadah puasa mahupun sesudahnya.
  4. Niatkan dalam hati untuk melaksanakan ibadah puasa ini dengan penuh kesungguhan dan sekuat tenaga untuk mejalankan juga ibadah – ibadah nafila (tambahan)
  5. Tingkatkan Iman dan Taqwa, Selenggarakan & hadiri majlis ilmu Islam ditempat anda.
  6. Perbanyak membaca dan memahami Al-Qur’an Al-Karim, kalau mampu upayakan khatam 1 (satu) Juz selama ibadah puasa dan jadikan amalan dalam hidup setelah Ramadhan berlalu.
  7. Lakukan aktiviti biasa anda sehari-hari dan tingkatkan kualitinya selama Ibadah puasa, tinggalkan perbuatan maksiat dan perbuatan yang sia-sia tanpa nilai pahala.
  8. Tingkatkan amar ma’ruf nahi munkar, saling nasihat menasihati di jalan Allah dan perbanyak bersabar.
  9. Usahakan anda beri’tikaf (berdiam diri/menginap di dalam Masjid untuk memperbanyak kegiatan ibadah) selama 10 (sepuluh) hari terakhir Ramadhan, sesuai sunnah Rasulmu.
  10. Ingatlah, bukan pakaian yang baru yang diterima disisi Allah SWT tetapi kebagusan ibadah kita yang utama.

Dari Buku “PANDUAN IBADAH PUASA RAMADHAN terbitan BADAN KEBAJIKAN KAKITANGAN ISLAM (BKKI), NPC

13 September 2007

Selamat Datang Ramadhan Al Mubarak

Aku ingin mengucapkan selamat berpuasa kepada semua, semoga Ramadhan kali ini adalah Ramadhan yang terbaik dan juga bukanlah Ramadhan kita yang terakhir. Wassalam.